Profil Lengkap Shin Tae-yong: Karier, Prestasi & Momen Penting

Shin Tae-yong saat memimpin sesi latihan tim sepak bola

Latar Belakang & Karier Awal

Shin Tae-yong lahir tanggal 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Ia mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Yeungnam dan mulai menapaki karier sepak bola sebagai gelandang di klub Seongnam Ilhwa Chunma sejak 1992 sampai 2004. Selama itu, ia mencatatkan 295 penampilan dan mencetak 76 gol di kompetisi liga reguler.

Pada puncak kariernya sebagai pemain, Shin memenangkan gelar liga Korea dan prestasi internasional. Ia juga sempat mencoba pengalaman di Australia bersama Queensland Roar pada akhir kariernya sebagai pemain.

Perjalanan Sebagai Pelatih

Karier Klub & Prestasi Besar

Setelah pensiun, Shin Tae-yong mengawali karier kepelatihan sebagai asisten pelatih di Queensland Roar. Kemudian, ia menjadi pelatih interim di Seongnam Ilhwa dan kemudian resmi menjadi pelatih utama klub tersebut. Di bawah bimbingannya, Seongnam meraih gelar AFC Champions League 2010, menjadikan Shin salah satu orang langka yang memenangkan kompetisi klub Asia baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.

Peran di Tim Nasional Korea Selatan

Shin pernah menjabat staf teknik hingga posisi asisten dan pelatih di berbagai level tim nasional Korea. Ia menjadi caretaker tim utama Korea Selatan pada 2014 dan sempat memimpin tim U-23 serta U-20 di ajang internasional.

Kiprah di Indonesia & Kontroversi Pemecatan

Pada akhir 2019, PSSI menunjuk Shin Tae-yong menjadi pelatih tim nasional Indonesia untuk senior, U-23, dan U-20. Kehadirannya dianggap membawa transformasi: strategi yang lebih modern, regenerasi pemain muda, serta penggunaan pemain diaspora dari Belanda.

Di tahap kualifikasi Piala Dunia 2026, skuat Indonesia di bawah Shin pernah membuat kejutan dengan mengalahkan Arab Saudi 2-0, yang memupuk semangat publik bahwa Indonesia bisa bersaing di level Asia.

Namun, pada tanggal 6 Januari 2025, PSSI secara resmi memecat Shin Tae-yong. Alasan utama yang dikemukakan adalah masalah komunikasi, implementasi taktik, dan kebutuhan kepemimpinan yang dianggap lebih sesuai dengan target World Cup.

Langkah pemecatan tersebut mengejutkan banyak pihak karena kontraknya masih tersisa hingga 2027, sehingga PSSI berencana memberi kompensasi.

Tak lama kemudian, Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih baru timnas pada 8 Januari 2025 untuk memimpin Indonesia di sisa babak kualifikasi.

Kisah & Citra Publik

Shin dikenal sebagai figur disiplin dan perfeksionis. Pendekatannya terhadap taktik sangat detail dan ia kerap menekankan kerja keras serta kedisiplinan di sesi latihan.

Di Indonesia, ia dikenal dengan julukan “STY”. Selain kiprahnya di lapangan, Shin sempat menjadi model iklan untuk produk lokal Korea (misalnya perusahaan makanan), yang salah satunya viral karena video tariannya di Indonesia.

Namun, selama masa jabatannya di Indonesia, ada juga kritik mengenai kendala komunikasi (bahasa) dan adaptasi taktik. Beberapa pengamat menyebut bahwa acap kali penerjemah menjadi penghalang alur instruksi langsung.

Tantangan Terakhir & Masa Depan

Setelah pemecatannya dari timnas Indonesia, Shin sempat dikaitkan dengan rumor kembalinya ke Indonesia, namun ia membantah rumor tersebut.

Menurut data di Transfermarkt, pada 9 Oktober 2025, Shin ditunjuk menjadi pelatih klub Ulsan HD FC, namun masa kerjanya berakhir hanya dalam 65 hari setelah konflik internal dan tekanan di klub.

Meski demikian, jejaknya di sepak bola Asia—terutama di Indonesia—akan terus menjadi bahan evaluasi dan apresiasi. Publik Indonesia tak jarang mengaitkan prestasi terkini timnas dengan warisan taktik dan budaya kerja yang ditinggalkan Shin